Tuesday, November 6, 2012

Apa anda tahu tentang Gelombang Otak?


Penjelasan Mengenai Teknologi Gelombang Otak Dan Mengapa Teknologi Ini Begitu Berhasil

Riset & penelitian para ahli selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa gelombang otak tidak hanya menunjukkan kondisi pikiran dan tubuh seseorang, tetapi dapat juga distimulasi untuk mengubah kondisi mental seseorang. Dengan mengkondisikan otak agar memproduksi atau mereduksi jenis frekuensi gelombang otak tertentu, maka dimungkinkan untuk menghasilkan beragam kondisi mental dan emosional.
Dewasa ini telah diketahui bahwa otak manusia mempunyai beberapa tahapan frekuensi gelombang pada otak manusia, antara lain :
  1. Gelombang Beta, mempunyai frekuensi 14 – 100 Hz. Frekuensi tersebut terjadi pada saat seseorang dalam kondisi terjaga dan sadar penuh. Pada fase ini seseorang lebih dominan menggunakan kerja otak kiri untuk berpikir, berkonsentrasi dan sebagainya. Akibatnya otak menghasilkan hormone Cortisol dan Norephineprine dimana hormone ini dapat menyebabkan stress, cemas, khawatir, dan mudah marah.
  2. Gelombang Alfa, mempunyai frekuensi 8-13,9 Hz. Orang yang sedang rileks, melamun, berkhayal, gelombang otaknya berada pada frekuensi ini atau pada saat mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Anda menghasilkan gelombang alfa setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar. Pada kondisi alfa inilah merupakan jalan terbukanya pikiran bawah sadar (subsconcious mind) dimana pada kondisi ini banyak dimanfaatkan oleh praktisi hipnotis untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya. Pada kondisi ini otak menghasilkan hormon Serotonin dan Endorphine yang menyebabkan seseorang merasa tenang, nyaman, bahagia, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung stabil. Selain itu hormon Endorphine juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi dan daya ingat.
  3. Gelombang Theta, mempunyai frekuensi 4-7,9 Hz. Pada frekuensi ini seseorang berada pada kondisi bermimpi atau mengantuk. Beberapa orang juga menghasilkan gelombang ini saat tidak sadar, terhipnotis, meditasi dalam, berdoa, atau menjalani ritual agama dengan khusyu'. Orang yang mampu mengalirkan energi chi prana, atau tenaga dalam, juga menghasilkan gelombang theta pada saat mereka latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain. Otak akan menghasilkan hormon Melatonin, Catecholamine, dan Arginine - Vesopressine (AVP) yang bermanfaat untuk mengatasi stress, kecemasan, meningkatkan kreatifitas dan  daya imajinasi, serta menimbulkan ketenangan pada seseorang. Banyak fenomena yang terjadi dengan gelombang otak theta ini. Beberapa anak balita bisa selamat dengan peristiwa tragis yang menewaskan banyak orang seperti kecelakaan, kebakaran, bencana alam. Para ahli berpendapat kemungkinan ini dikarenakan anak-anak balita hampir setiap saat berada dalam kondisi gelombang theta. Seseorang yang ahli ibadah dan mempunyai perasaan dekat dengan Tuhan juga memasuki dan mengalami fase gelombang theta. Seseorang yang mampu menghasilkan frekuensi ini memiliki kemampuan supranatural  seperti ESP, telepati, indra keenam, dan fenomena psikis lainnya. Anak indigo, yaitu anak super cerdas yang biasanya berkemampuan ESP atau Extra Sensory Perception, juga dapat memasuki gelombang ini dengan mudah konstan.
  4. Gelombang Delta, mempunyai frekuensi 0,1-3,9 Hz. Ini adalah frekuensi paling rendah dimana pada kondisi frekuensi ini seseorang tertidur pulas tanpa bermimpi, tidak sadar, tidak berpikir, dan tidak merasakan apa-apa. Fase delta adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Pada fase ini pula otak memproduksi Human Growth Hormone (HGH) yang berguna untuk proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan sel dan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap. Selain itu hormon tersebut sangat berguna untuk proses pertumbuhan.
brainwave entrainment

Model otak yang mengalami stimulasi melalui telinga

Berdasarkan fakta diatas, para ilmuwan mulai berpikir untuk menciptakan teknologi yang dapat meningkatkan potensi otak manusia dengan cara menstimulasi otak agar bekerja pada frekuensi tertentu sesuai dengan tujuan yang diinginkan, misalnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir, meningkatkan daya ingat, menghilangkan stress, meditasi, aktifitas-aktifitas supranatural, mengobati atau menignkatkan kesehatan bagi mereka yang menderita penyakit tertentu, mengatasi susah tidur, dan sebagainya. Sehingga mampu mengubah kondisi mental dan fisik seseorang.
Teknologi gelombang otak pertama kali ditemukan pada tahun 1839 oleh H.W Doove seorang ilmuwan Jerman dengan berbasis kepada pengetrapan entrainment theory, yaitu teori ilmu fisika dimana 2 putaran / siklus saling bersinkronisasi secara natural satu dengan lainnya sehingga menghasilkan kerja yang efisien. Tujuan penggunaan teknologi Entrainment adalah untuk melatih belahan otak kiri dan kanan agar dapat bekerjasama (sinkron) dengan baik. Otak dengan tingkat kerjasama yang tinggi, umumnya akan membuat orang melihat kehidupan dengan lebih obyektif, tanpa ketakutan dan kecemasan. Hasil dari penelitian oleh H.W Doove kemudian tercipta menjadi teknologi yang disebut “Brainwave Entrainment Binaural Beat” yang bahkan masih banyak digunakan hingga saat ini.
Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ditemukan nada dengan teknologi isochronic yang selangkah lebih maju dari pada nada binaural beat. Saat ini nada Isochronic menjadi standar teknologi nada yang paling efektif dalam dunia terapi gelombang otak yang sebelumnya dikuasai oleh teknologi binaural beats sebagai teknologi nada yang paling dikenal dalam dunia terapi gelombang otak.

“Mengapa Binaural Beats Tidak Lagi Menjadi Metode Yang Optimal bagi Entrainment Gelombang Otak” 
Seperti yang sudah Kami jelaskan diatas, "Binaural Beat" merupakan bentuk brainwave entrainment yang pertama kali ditemukan. Cara kerja Binaural beat adalah memberikan ritme irama ketukan / beat yang berbeda pada setiap telinga dan otak Anda akan bersinkronisasi dengan ritme tersebut. Sebagai contoh, jika telinga kiri Anda diberikan nada dengan frekuensi 20 Hz dan telinga kanan 30 Hz, maka Anda akan mendengar ketukan dengan frekuensi 10 Hz. Oleh karena itu, Binaural beat memerlukan headphone untuk mendengarkannya. Namun demikian banyak teknologi baru dalam dunia gelombang otak entrainment yang sedang dikembangkan, seperti misalnya nada "Isochronic", yang tidak memerlukan headphone dan terbukti dua sampai tiga kali lipat lebih ampuh dibandingkan Binaural beat. "Isochronic entrainment" menggunakan nada tunggal yang memiliki jeda natar nadanya dan dilakukan secara manual dalams ebuah pola tertentu. Hal ini dapat meningkatkan efektifitas audio entrainment.

Berikut adalah tiga alasan mengapa nada Isochronic akan menggantikan Binaural Beat sebagai teknik gelombang otak entrainment di masa mendatang :
  1. Binaural Beat memerlukan headphone untuk menggunakannya. Tidak demikian dengan nada Isochronic
  2. Binaural Beat tidak dapat melakukan stimulasi terhadap satu sisi otak saja (karena memerlukan kedua telinga). Binaural Beat dinilai tidak menguntungkan karena saat ini banyak protokol entrainment modern yang digunakan di klinik, memerlukan stimulasi yang berbeda pada tiap telinga. Hal ini berguna untuk meditasi, depresi, perawatan ADD dan peningkatan kognitif.
  3. Penelitian menemukan Binaural Beat tidak seefektif nada Isochronic dikarenakan cara otak manusia memproses nada-nada. 

No comments:

Post a Comment