Penjelasan Mengenai Teknologi Gelombang Otak Dan Mengapa Teknologi Ini
Begitu Berhasil
Riset & penelitian para ahli selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa
gelombang otak tidak hanya menunjukkan kondisi pikiran dan tubuh seseorang,
tetapi dapat juga distimulasi untuk mengubah kondisi mental seseorang. Dengan
mengkondisikan otak agar memproduksi atau mereduksi jenis frekuensi gelombang
otak tertentu, maka dimungkinkan untuk menghasilkan beragam kondisi mental dan
emosional.
Dewasa ini telah diketahui bahwa otak manusia mempunyai beberapa tahapan
frekuensi gelombang pada otak manusia, antara lain :
- Gelombang Beta,
mempunyai frekuensi 14 – 100 Hz. Frekuensi tersebut terjadi pada saat
seseorang dalam kondisi terjaga dan sadar penuh. Pada fase ini seseorang
lebih dominan menggunakan kerja otak kiri untuk berpikir, berkonsentrasi
dan sebagainya. Akibatnya otak menghasilkan hormone Cortisol dan
Norephineprine dimana hormone ini dapat menyebabkan stress, cemas,
khawatir, dan mudah marah.
- Gelombang Alfa,
mempunyai frekuensi 8-13,9 Hz. Orang yang sedang rileks, melamun,
berkhayal, gelombang otaknya berada pada frekuensi ini atau pada saat
mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai
mengantuk. Anda menghasilkan gelombang alfa setiap akan tidur, tepatnya
masa peralihan antara sadar dan tidak sadar. Pada kondisi alfa inilah
merupakan jalan terbukanya pikiran bawah sadar (subsconcious mind) dimana
pada kondisi ini banyak dimanfaatkan oleh praktisi hipnotis untuk mulai
memberikan sugesti kepada pasiennya. Pada kondisi ini otak menghasilkan
hormon Serotonin dan Endorphine yang menyebabkan seseorang merasa tenang,
nyaman, bahagia, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung stabil.
Selain itu hormon Endorphine juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan
konsentrasi dan daya ingat.
- Gelombang Theta,
mempunyai frekuensi 4-7,9 Hz. Pada frekuensi ini seseorang berada pada
kondisi bermimpi atau mengantuk. Beberapa orang juga menghasilkan
gelombang ini saat tidak sadar, terhipnotis, meditasi dalam, berdoa, atau
menjalani ritual agama dengan khusyu'. Orang yang mampu mengalirkan energi
chi prana, atau tenaga dalam, juga menghasilkan gelombang theta pada saat
mereka latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain. Otak akan
menghasilkan hormon Melatonin, Catecholamine, dan Arginine - Vesopressine
(AVP) yang bermanfaat untuk mengatasi stress, kecemasan, meningkatkan
kreatifitas dan daya imajinasi, serta menimbulkan ketenangan pada
seseorang. Banyak fenomena yang terjadi dengan gelombang otak theta ini.
Beberapa anak balita bisa selamat dengan peristiwa tragis yang menewaskan
banyak orang seperti kecelakaan, kebakaran, bencana alam. Para ahli
berpendapat kemungkinan ini dikarenakan anak-anak balita hampir setiap
saat berada dalam kondisi gelombang theta. Seseorang yang ahli ibadah dan
mempunyai perasaan dekat dengan Tuhan juga memasuki dan mengalami fase
gelombang theta. Seseorang yang mampu menghasilkan frekuensi ini memiliki
kemampuan supranatural seperti ESP, telepati, indra keenam, dan
fenomena psikis lainnya. Anak indigo, yaitu anak super cerdas yang
biasanya berkemampuan ESP atau Extra Sensory Perception, juga dapat
memasuki gelombang ini dengan mudah konstan.
- Gelombang Delta,
mempunyai frekuensi 0,1-3,9 Hz. Ini adalah frekuensi paling rendah dimana
pada kondisi frekuensi ini seseorang tertidur pulas tanpa bermimpi, tidak
sadar, tidak berpikir, dan tidak merasakan apa-apa. Fase delta adalah fase
istirahat bagi tubuh dan pikiran. Pada fase ini pula otak memproduksi
Human Growth Hormone (HGH) yang berguna untuk proses penyembuhan diri,
memperbaiki kerusakan sel dan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru
saat Anda tertidur lelap. Selain itu hormon tersebut sangat berguna untuk
proses pertumbuhan.
Model otak yang mengalami stimulasi melalui telinga |
Berdasarkan fakta diatas,
para ilmuwan mulai berpikir untuk menciptakan teknologi yang dapat meningkatkan
potensi otak manusia dengan cara menstimulasi otak agar bekerja pada frekuensi
tertentu sesuai dengan tujuan yang diinginkan, misalnya untuk meningkatkan
kemampuan berpikir, meningkatkan daya ingat, menghilangkan stress, meditasi,
aktifitas-aktifitas supranatural, mengobati atau menignkatkan kesehatan bagi
mereka yang menderita penyakit tertentu, mengatasi susah tidur, dan sebagainya.
Sehingga mampu mengubah kondisi mental dan fisik seseorang.
Teknologi gelombang otak pertama kali ditemukan pada tahun 1839 oleh H.W
Doove seorang ilmuwan Jerman dengan berbasis kepada pengetrapan entrainment
theory, yaitu teori ilmu fisika dimana 2 putaran / siklus saling
bersinkronisasi secara natural satu dengan lainnya sehingga menghasilkan kerja
yang efisien. Tujuan penggunaan teknologi Entrainment adalah untuk melatih
belahan otak kiri dan kanan agar dapat bekerjasama (sinkron) dengan baik. Otak
dengan tingkat kerjasama yang tinggi, umumnya akan membuat orang melihat
kehidupan dengan lebih obyektif, tanpa ketakutan dan kecemasan. Hasil dari
penelitian oleh H.W Doove kemudian tercipta menjadi teknologi yang disebut
“Brainwave Entrainment Binaural Beat” yang bahkan masih banyak digunakan hingga
saat ini.
Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ditemukan nada dengan
teknologi isochronic yang selangkah lebih maju dari pada nada binaural beat.
Saat ini nada Isochronic menjadi standar teknologi nada yang paling efektif
dalam dunia terapi gelombang otak yang sebelumnya dikuasai oleh teknologi
binaural beats sebagai teknologi nada yang paling dikenal dalam dunia terapi
gelombang otak.
“Mengapa Binaural Beats Tidak Lagi Menjadi Metode Yang Optimal bagi
Entrainment Gelombang Otak”
Seperti yang sudah Kami
jelaskan diatas, "Binaural Beat" merupakan bentuk brainwave
entrainment yang pertama kali ditemukan. Cara kerja Binaural beat adalah
memberikan ritme irama ketukan / beat yang berbeda pada setiap telinga dan otak
Anda akan bersinkronisasi dengan ritme tersebut. Sebagai contoh, jika telinga
kiri Anda diberikan nada dengan frekuensi 20 Hz dan telinga kanan 30 Hz, maka
Anda akan mendengar ketukan dengan frekuensi 10 Hz. Oleh karena itu, Binaural
beat memerlukan headphone untuk mendengarkannya. Namun demikian banyak
teknologi baru dalam dunia gelombang otak entrainment yang sedang dikembangkan,
seperti misalnya nada "Isochronic", yang tidak memerlukan headphone
dan terbukti dua sampai tiga kali lipat lebih ampuh dibandingkan Binaural beat.
"Isochronic entrainment" menggunakan nada tunggal yang memiliki jeda
natar nadanya dan dilakukan secara manual dalams ebuah pola tertentu. Hal ini
dapat meningkatkan efektifitas audio entrainment.
Berikut adalah tiga alasan mengapa nada Isochronic akan menggantikan Binaural Beat sebagai teknik gelombang otak entrainment di masa mendatang :
Berikut adalah tiga alasan mengapa nada Isochronic akan menggantikan Binaural Beat sebagai teknik gelombang otak entrainment di masa mendatang :
- Binaural Beat
memerlukan headphone untuk menggunakannya. Tidak demikian dengan nada
Isochronic
- Binaural Beat tidak
dapat melakukan stimulasi terhadap satu sisi otak saja (karena memerlukan
kedua telinga). Binaural Beat dinilai tidak menguntungkan karena saat ini
banyak protokol entrainment modern yang digunakan di klinik, memerlukan
stimulasi yang berbeda pada tiap telinga. Hal ini berguna untuk meditasi,
depresi, perawatan ADD dan peningkatan kognitif.
- Penelitian menemukan
Binaural Beat tidak seefektif nada Isochronic dikarenakan cara otak
manusia memproses nada-nada.
No comments:
Post a Comment